Senin, 30 Agustus 2010

DASAR DASAR MEMBUAT HTML

A. DASAR TEORI
1. Html Dan Xhtml
HTML (Hypertext Markup Language) merup akan sebuah bahasa markup, bukan bahasa pemrograman. Bahasa markup (Indonesia: mark ah) adalah bahasa yang mengombinasikan teks dan informasi tambahan mengenai teks tersebut. HTML merupakan dokumen standar yang digunakan untuk mendesain halaman web.
Pada awal tahun 2000, W3C (World Wide Web Consortium) membuat perubahan besar melalui XHTML (eXtensible Hypertext Markup Language). Ide dasarn ya, dalam up aya meningkatkan kompatibilitas dokumen HTML, W3C menambahkan struktur dan ekstensibilitas XML (eXtensible Markup )

2. Struktur Dokumen HTML
Setiap dokumen HTML harus diawali dengan tag dan diakhiri dengan komplemennya, yakni tag tag. Dokumen HTML juga menyertakan tiga pasang tag.
- Tag dan : digunakan untuk menyatakan informasi mengenai dokumen HTML
- Tag dan : digunakan untuk menambahkan title di title bar browser
- Tag dan : digunakan untuk melingkupi semua teks yang terdapat dihalaman HTML
Di samping elemen utama di atas, masih terdapat berbagai jenis elemen yang dapat digunakan di dalam dokumen HTML. Salah satu elemen yang p erlu diperhatikan adalah untuk penulisan komentar. Di HTML, komentar dinyatakan dengan tag .

3. Persiapan Kebutuhan
Berikut ini adalah kebutuhan-kebutuhan yan g minimal diperlukan:
a. Wamp server
Paket web server Apache, PHP, dan MySQL. Alasan pemilihan paket bundel seperti ini dikarenakan praktis sehingga tinggal memfokuskan pada pemrograman
b. Web Browser
Sangat disarankan men ggunakan browser utama Mozilla Firefox Adapun untuk pembanding, sebaiknya juga memanfaatkan browser lain
c. Editor Teks
Editor teks untuk menuliskan kode-kode HTML pembentuk halaman aplikasi web (tidak diperkenankan menggunakan IDE seperti Dreamweaver dan sebagainya).
d. HTML Validator
Untuk menghasilkan dokumen HTML yan g valid, diwajibkan memasang validator, misalnya berupa add-on pad a browser Firefox.

B. LANGKAH LANGKAH MEMBUAT HTML
Secara garis besar, struktur dokumen HTML terdiri dari dua bagian: header dan bodi. Di mana header mendefinisikan informasi mengenai dokumen, sedangkan bodi mendefinisikan tubuh atau isi dokumen.
Langkah-langkah pembuatan dokumen HTML diperlihatkan sebagai berikut:
1. Buka editor teks.
2. Ketikkan teks (kode-kode HTML)
3. Simpan dokumen HTML dengan nama latihan1.1.html dan letakkan di lokasi directori web missal C:\Wamp\www. Perhatikan www merupakan directori dan sebaikn ya buat subdirektori di dalamnya.
4. Untuk melihat hasil maka klik dua kali pada file yang anda buat.

C. PUBLIKASI HALAMAN WEB
Untuk menguji aplikasi web, kita mempublikasikannya ke web serv er, baik secara lokal maupun Internet. Lingkungan lokal tentu merupakan pilihan yang efisien, khususn ya ketika aplikasi masih dalam tahap pengembangan.
Langkah yang diperlukan untuk publikasi ini sangat sederhana.
1. Pastikan bahwa file dokumen sudah diletakkan di direktori web, misalnya untuk WampServer lokasi defaultnya adalah www. Untuk paket web server lainnya termasuk Apache (versi tunggal) adalah htdocs.
2. Pastikan bahwa web server sudah dijalankan.
3. Buka web browser, kemudian ketikkan alamat URL yang merujuk ke lokasi dokumen.

D. FORMAT TEKS
HTML men yediakan beragam elemen yang dapat dimanfaatkan untuk pemformatan teks
1. Heading
Untuk mengetahui bentuk semua jenis headin g, buat kode HTML seperti di bawah ini. Perhatikan, kode HTML ini sengaja diringkas guna memudahkan penulisan. Jadi, dalam implementasinya h arus mendeklar asikan semua elemen-elemen dasar.
2. Paragraf
Sebagaimana teks pada umumnya, dokumen HTML dapat terdiri dari kumpulan paragraf. Dalam konteks HTML, paragraf direpresentasikan melalui tag
. Tag
sebenarnya merupakan tag pasangan, meski dalam implementasinya kerap kali diabaikan.
3. Fontase
HTML menyediakan sejumlah elemen yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur font, seperti huruf tebal, huruf miring, garis bawah, dan masih ban yak lagi. Sebagai tambahan, di sini juga akan dijelaskan mengenai cara mencetak tag. Seperti diketahui, tag
di dokumen secara otomatis akan diterjemahkan sebagai paragraf. Adapun untuk mencetak karakter
di layar, kita perlu menggunakan nama entitas. Sebagai contoh, kar akter < dinyatakan dengan nama entitas < dan karakter > dinyatakan dengan &gt.
4. Karakter Khusus
Di HTML kita juga bisa menampilkan karakter karakter khusus dengan memanfaatkan nama entitas.

E. PREFORMATTED TEXT
Adakalanya kita menginginkan agar teks yang tertulis di editor teks dapat ditampilkan apa adanya. Pada kasus seperti ini, kita bisa memanfaatkan keberadaan tag
.  Tag  ini  akan menampilkan  teks  dengan  font  Courier dan tetap mempertahankan spasi serta baris baru. 

F.	GARIS HORIZONTAL
Di  HTML,  garis  horizontal  direpresentasikan melalui  tag  

. Meskipun kebanyakan browser me-render elemen ini den gan visualisasi yang sedikit berbeda, namun pada hakekatnya mencerminkan sebuah bentuk garis horizontal. G. MENGGUNAKAN LIST HTML mendukung list dalam bentuk terurut (ordered), tak terurut (unordered), dan definisi (definition). Untuk setiap bentuk list ini, terdapat list item—dinyatakan melalui tag
  • berpasangan— yang merepresentasikan item-item list. H. PEWARNAAN Untuk memberikan warna background, HTML menyediakan atribut bgcolor di tag . Atribut ini dapat diisi den gan nama warna—misalnya red—atau kode heksadesimal—misalnya # FFFFFF Khusus untuk elemen-elemen lain tertentu, tersedia atribut color yang memungkinkan kita melakukan pewarnaan. Sama seperti bgcolor, nilai satribut ini juga dapat berupa nama warna atau kode heksadesimal I. BEKERJA DENGAN GAMBAR Tak hanya teks, kita juga bisa menyisipkan gambar di dalam doku men HTML. Untuk keperluan ini, HTML men yediakan tag yang didukung dengan sejumlah atribut.
  • Selasa, 24 Agustus 2010

    MANAJEMEN FILE AND DIRECTORY FILE

    A. MANAJEMEN FILE
    File atau berkas adalah representasi program dan data yang berupa kumpulan informasi yang saling berhubungan dan disimpan di perangkat penyimpanan. Sistem berkas ini sangatlah penting, karena informasi atau data yang disimpan dalam berkas adalah sesuatu yang sangat berharga bagi pengguna. Sistem operasi harus dapat melakukan operasi-operasi pada berkas, seperti membuka, membaca, menulis, dan menyimpan berkas tersebut pada sarana penyimpanan sekunder. Oleh karena itu, sistem operasi harus dapat melakukan operasi berkas dengan baik.

    Sistem operasi melakukan manajemen sistem file dalam beberapa hal:
    - Pembuatan file atau direktori. File yang dibuat nantinya akan diletakkan pada direktori-direktori yang diinginkan pada sistem file. Sistem operasi akan menunjukkan tempat dimana lokasi file atau direktori tersebut akan diletakkan. Setelah itu, sistem operasi akan membuat entri yang berisi nama file dan lokasinya pada sistem file.

    - Penghapusan file atau direktori. Sistem operasi akan mencari letak file atau direktori yang hendak dihapus dari sistem file, lalu menghapus seluruh entri file tersebut, agar tempat dari file tersebut dapat digunakan oleh file lainnya.

    - Pembacaan dan menulis file. Proses pembacaan dan penulisan file melibatkan pointer yang menunjukkan posisi dimana sebuah informasi akan dituliskan di dalam sebuah file.
    - Meletakkan file pada sistem penyimpanan sekunder.a Sistem operasi mengatur lokasi fisik tempat penyimpanan file pada sarana penyimpanan sekunder

    File adalah kumpulan informasi yang berhubungan dengan pembuatnya. Aktivitas yang menjadi tanggung jawab OS yang berhubungan dengan manajemen file :

    o Pembuatan dan penghapusan file
    o Pembuatan dan penghapusan direktori
    o Primitif – primitif yang mendukung untuk manipulasi file dan direktori.
    o Pemetaan file ke memori sekunder
    o Backup file ke media panyimpanan

    B. DIRECTORY FILE
    Dalam sistem operasi terdistribusi ini sistem berkas dipetakan dengan baik dengan berorientasi pada objek yang ada dan kapabilitasnya. Hal ini akan menjadi berkesan abstrak, terutama untuk kelas pengguna. Ada tingkatan yang lebih ekstra dalam pemetaan berkas yang ada, mulai dari simbol, pengurutan nama path, dan kapabilitasnya. Melalui sistem ini objek lokal tidak ada bedanya dengan objek publik.
    Dalam sistem ini ada semacan tingkatan akses yang sebenarnya mirip UNIX. Setiap user dan group memiliki hak akses yang berbeda-beda pada setiap berkas atau folder yang ada pada sistem operasi terdistribusi.
    Dalam implementasi sistem Amoeba, terutama di negeri Belanda, hak akses yang dimiliki pengguna terbatas pada hak baca file, tulis/membuat file, dan hapus file. Dengan hal ini, maka keamanan server dapat terjaga.
    Pelayanan terhadap direktori yang ada dibuat sangat ketat dalam hal keamanan. Bahkan dibuat semacam kode acak yang akan menyandikan file tersebut sehingga tidak mudah dibaca oleh siapapun. Kode penyandinya akan digunakan lagi oleh sistem untuk mengembalikan file seperti semula kepada user. Kode ini hanya akan diberikan kepada pemilik file tersebut. Jadi ketika user mengakses file/berkas yang bersangkutan, maka kode penyandi akan dibuat oleh sistem, agar pemilik file dapat membacanya.
    Pelayanan direktori ini juga bertanggungjawab dalam hal backup sistem. Hal ini akan menyebabkan file selalu berada dalam keadaan yang aman, dan lebih kebal tehadap gangguan yang terjadi di dalam sistem, karena pelayanan direktori ini menyimpan cache dari file atau direktori yang berada pada sistem.